Puisi : Petani



Menjadi seorang petani bukanlah hal yang mudah, karena harus berangkat pagi dan pulang sore bahkan petang hari. Dengan kasih sayang mereka serta ketekunan mereka berhasil menumbuhkan benih yang tertanam dalam tanah subur yang selalu mereka rawat hingga dewasa tiba. Ketika bunga kuncup dari padi sudah terlihat, perasaan lega dan bahagia menambah semangat mereka untuk selalu merawat dan menjaganya hingga menguning dan siap dipanen.

Dengan waktu yang sangat lama sekali itu tidak pernah mereka menyesal dan membuat mereka patah semangat. Padahal yang mereka tekuni selama itu jika di perhitungkan tidak terlalu banyak yang mereka dapatkan. Tapi semangat mereka pantas untuk di tiru sikap pantang menyerah dan selalu bekerja tanpa lelah. Kesan dan makna itu tersirat dalam puisi ini. Puisi karya Kang Rochmad.


Petani

Subuh hari kau mempersiapkan diri
Pergi ke ladang hayati
Tak lupa membawa air,
Untuk minum itu pasti
Guna hapus dahaga ragawi
Petani,
Bulir benih kau tanami
Kau rawat kau sirami
Sedari pagi, sore undur diri
Terus sampai panen nanti
Petani,
Mulia dirimu, bulir benih ketika menuai
Tak sebanding, tak dihargai
Belum lagi, harga pupuk meninggi
Seperti instruksi berhenti
Petani,
Pastilah resah dalam diri
Tapi mau bagaimana lagi,
Petani terus menekuni
Untuk bisa menyuapi
Anak-anak ibu pertiwi

Puisi : Petani Puisi : Petani Reviewed by Ubed on 8/10/2017 02:53:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar