51 Tahun Surat Sebelas Maret (Supersemar)
Versi dan Kontroversi! Misteri Abadi Surat Perintah Sebelas Maret (SUPERSEMAR)
Bulan Maret adalah salah satu bulan yang bersejarah di negeri tercinta Indonesia. Peristiwa besar pernah terjadi di bulan Maret 51 tahun silam, yang membuat situasi dan kondisi negara menjadi tegang. Tepatnya pada tahun 1966, tanggal 11 bulan Maret. Seperti menjadi titik awal berakhirnya kepemimpinan presiden Soekarno yang kemudian berganti alih kepada presiden Soeharto dan juga bergantinya Orde Lama ke Orde Baru.
Berbicara sejarah Supersemar, berbicara surat perintah yang di tulis oleh presiden Soekarno untuk Letjen Soeharto yang saat itu beliau menjabat sebagai Menteri/Pangad (Panglima Angkatan Darat) dan Pangkopkamtib (Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban), tidak terlepas dari adanya gerakan subversif (penangkapan orang yang berusaha menjatuhkan kekuasaan yang sah) yang sampai saat ini dikenal dengan gerakan 30 September atau G-30S PKI.
Maksud awal dari Supersemar yang di konsep oleh Brigjen Sabur atas perintah dari Presiden Soekarno yang ditujukan kepada Pangad Letjed Soeharto untuk memulihkan dan mengembalikan wibawa pemerintah, karena pergolakan penolakan TRITURA dan desakan segera bubarkan PKI oleh partai-partai politik yang tergabung di dalam Front Pancasila.
Sampai saat ini keaslian surat ‘Sakti’ atau Supersemar dari Presiden Soekarno untuk Pangad saat itu Letjend Soeharto dipergunjingkan karena adanya beberapa versi. Karena banyak kalangan pengamat politik yang menduga bahwa surat perintah dari Presiden Soekarno itu digunakan untuk kepentingan pribadi. Meskipun sudah ditegaskan oleh Presiden Soekarno bahwa Supersemar bukanlah Surat Pengalihan Kekuasaan, tetapi Kalau membaca dan mengamatinya pada bagian poin pertama dari isi Supersemar tersebut seperti menjadi bomerang bagi Presiden Soekarno,
Di isi salah satu versi surat supersemar terdapat kalimat yang berbunyi, “...serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/..” keselamatan presiden dalam artian kepemimpinan atau kekuasaan , fakta sejarah membuktikan kepemimpinan Presiden Soekarno tidak selamat setelah terbitnya Supersemar, kepemimpinan presiden Soekarno berakhir.
Baca juga : Kisah Terbentuknya Hari Musik Nasional
Selain kontroversi versi surat perintah, ada kontroversi yang muncul tentang keberadaan surat perintah dari Soekarno, berkenaan dengan proses memperolehnya atau proses sampai keluarnya Supersemar. Ada beberapa pertanyaan yang mencuat, Apakah surat perintah itu ditulis oleh Presiden Soekarno atas itikad kemauan beliau sendiri? ataukah ada tekanan yang diterima oleh beliau?
Beberapa orang pengamat sejarah, Salah satunya Bapak Asvi Warman Adam (LIPI) berpendapat bahwa jawaban atas pertanyaan tersebut harus dijawab dengan jelas, bahwa presiden pertama membuat surat perintah tersebut bukan atas kemauan sendiri, melainkan sedang berada dibawah tekanan. Ini dilakukan dalam upaya pelurusan-pelurusan sejarah Supersemar yang masih gelap dan misteri dan kelihatannya kemisteriannya akan abadi karena saksi kunci yang terakhir yakni Presiden Soeharto telah wafat pada 27 Januari 2008.
Begitulah sejarah supersemar yang melegenda dinegri tercinta kita. Dari peristiwa ini timbul peringatan bersejarah setiap tanggal 11 bulan Maret yakni sejarah supersemar. Kita sebagai warga Indonesia jangan pernah lupakan sejarah ya guys. Rawat terus budaya bangsa dan jangan hapus sejarah negri kita.
Bulan Maret adalah salah satu bulan yang bersejarah di negeri tercinta Indonesia. Peristiwa besar pernah terjadi di bulan Maret 51 tahun silam, yang membuat situasi dan kondisi negara menjadi tegang. Tepatnya pada tahun 1966, tanggal 11 bulan Maret. Seperti menjadi titik awal berakhirnya kepemimpinan presiden Soekarno yang kemudian berganti alih kepada presiden Soeharto dan juga bergantinya Orde Lama ke Orde Baru.
Berbicara sejarah Supersemar, berbicara surat perintah yang di tulis oleh presiden Soekarno untuk Letjen Soeharto yang saat itu beliau menjabat sebagai Menteri/Pangad (Panglima Angkatan Darat) dan Pangkopkamtib (Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban), tidak terlepas dari adanya gerakan subversif (penangkapan orang yang berusaha menjatuhkan kekuasaan yang sah) yang sampai saat ini dikenal dengan gerakan 30 September atau G-30S PKI.
Maksud awal dari Supersemar yang di konsep oleh Brigjen Sabur atas perintah dari Presiden Soekarno yang ditujukan kepada Pangad Letjed Soeharto untuk memulihkan dan mengembalikan wibawa pemerintah, karena pergolakan penolakan TRITURA dan desakan segera bubarkan PKI oleh partai-partai politik yang tergabung di dalam Front Pancasila.
Sampai saat ini keaslian surat ‘Sakti’ atau Supersemar dari Presiden Soekarno untuk Pangad saat itu Letjend Soeharto dipergunjingkan karena adanya beberapa versi. Karena banyak kalangan pengamat politik yang menduga bahwa surat perintah dari Presiden Soekarno itu digunakan untuk kepentingan pribadi. Meskipun sudah ditegaskan oleh Presiden Soekarno bahwa Supersemar bukanlah Surat Pengalihan Kekuasaan, tetapi Kalau membaca dan mengamatinya pada bagian poin pertama dari isi Supersemar tersebut seperti menjadi bomerang bagi Presiden Soekarno,
Di isi salah satu versi surat supersemar terdapat kalimat yang berbunyi, “...serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/..” keselamatan presiden dalam artian kepemimpinan atau kekuasaan , fakta sejarah membuktikan kepemimpinan Presiden Soekarno tidak selamat setelah terbitnya Supersemar, kepemimpinan presiden Soekarno berakhir.
Baca juga : Kisah Terbentuknya Hari Musik Nasional
Selain kontroversi versi surat perintah, ada kontroversi yang muncul tentang keberadaan surat perintah dari Soekarno, berkenaan dengan proses memperolehnya atau proses sampai keluarnya Supersemar. Ada beberapa pertanyaan yang mencuat, Apakah surat perintah itu ditulis oleh Presiden Soekarno atas itikad kemauan beliau sendiri? ataukah ada tekanan yang diterima oleh beliau?
Beberapa orang pengamat sejarah, Salah satunya Bapak Asvi Warman Adam (LIPI) berpendapat bahwa jawaban atas pertanyaan tersebut harus dijawab dengan jelas, bahwa presiden pertama membuat surat perintah tersebut bukan atas kemauan sendiri, melainkan sedang berada dibawah tekanan. Ini dilakukan dalam upaya pelurusan-pelurusan sejarah Supersemar yang masih gelap dan misteri dan kelihatannya kemisteriannya akan abadi karena saksi kunci yang terakhir yakni Presiden Soeharto telah wafat pada 27 Januari 2008.
Begitulah sejarah supersemar yang melegenda dinegri tercinta kita. Dari peristiwa ini timbul peringatan bersejarah setiap tanggal 11 bulan Maret yakni sejarah supersemar. Kita sebagai warga Indonesia jangan pernah lupakan sejarah ya guys. Rawat terus budaya bangsa dan jangan hapus sejarah negri kita.
by : Rochmad
51 Tahun Surat Sebelas Maret (Supersemar)
Reviewed by Ubed
on
3/11/2017 04:47:00 AM
Rating:
Tidak ada komentar