Ibu Bapak!!! Jangan mudah marah jika kalian tidak mau anakmu jadi begini

      Orang tua marah kepada anak sudah biasa, malah ada yang berlebihan hingga memukul atau tindak kekerasan lainnya. Memang kita bukan orang tua yang sangat hebat, kita juga merupakan manusia yang tidak luput dari kesalahan apalagi amarah. Maka dengan mudah kita bisa meluapkan amarah kepada anak. Namun apa yang akan terjadi jika kita sering marah-marah kepada anak kita? Pemikiran anak masih labil dan sangat rentan. Jadi sedikit banyak mereka akan meniru tingkah laku kita.

      Sebelum membahas dampak yang terjadi pada anak jika kita sering marah-marah, kita intropeksi diri kenapa kita sering marah-marah. Pada kebanyakan orang tua marah karena harapan terhadap anak tidak terpenuhi, anak tidak nurut kepada orang tua, atau anak melakukan kesalahan kita begitu mudahnya terpancing emosi. Jika kita tidak pandai-pandai mengendalikan emosi bisa-bisa emosi kita langsun meledak di hadapan anak saat itu juga.

      Nah, sebaiknya sekarang kita lebih berhati-hati lagi dalma mengendalikan emosi. Karena emosi atau tindak amarah dari orang tua akan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak. Dalam penelitian di When Anger Hurts Your Child ditemukan sejumlah hal berikut ini:

• Anak yang orang tuanya sering marah-marah bisa tumbuh jadi anak yang lebih agresif dan bandel.

• Rasa empati yang dimiliki anak pun bisa berkurang jika orang tua sering marah-marah.

• Anak yang orang tuanya pemarah kurang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan mudah.

• Orang tua pemarah juga bisa membuat anak terjerumus pada tindak kenakalan dalam diri anak.

• Dalam jangka panjang anak bisa tumbuh menjadi orang yang gampang depresi, suka mengucilkan diri, dan memiliki kemampuan ekonomi serta karier yang buruk.

      Orang tua ibaratkan kiblat bagi sang anak, maka sebaiknya tunjukkanlah hal-hal yang baik dan berusahalah untuk meredam emosi sebisa mungkin agar anak merasa nyaman dengan kita serta lebih gampang untuk mendekat kepada orang tua. Marilah mulai sekarang kita khususnya para orang tua lebih berhati-hati lagi dalam menjaga emosi. Tidak semua hal bisa terselesaikan dengan kekerasan atau emosi saja. Coba selesaikan masalah dengan kepala dingin.


By : Ubet