Merubah Mind Set Pelajar, Kelulusan Bukan Ajang Unjuk Rasa Tak Bermoral


      Semua orang wajib belajar selama 12 tahun. Setelah itu mereka terserah mau meneruskan sekolah ke perguruan tinggi atau bekerja. Namun jika kalian menginginkan ilmu yang lebih alangkah baiknya mencoba berkuliah dulu.hal ini juga bisa di samba bekerja. Ilmu yang di dapat itu harus bisa kamu implementasikan dengan tepat agar perjuanganmu dan orang tuamu yang membiayai ada manfaatnya. Banyak sekarang anak yang sedang lulus langsung mengadakan pesta besar-besaran.

      Hal seperti itu tidak semestinya kamu tonjolkan. Coba kalian perhatikan, hampir seluruh anak yang baru lulus selalu mengadakan konvoi di jalanan hingga mengganggu para pengguna jalan lainnya. Sudah begitu mereka masih menggunakan pakaian seragam sekolah masing-masing dan berboncengan laki dan perempuan. Sebelum mereka pergi berkonvoi, mereka mencorat-coret baju seragam mereka dengan menggunakan pilox warna-warni. Seperti itu kata mereka adalah wujud kebanggaan tersendiri karena mereka sudah lulus dari sekolah. Yang mereka kira adalah mereka terbebas dari aturan sekolah serta amukan guru ketika mereka melakukan pelanggaran. Terlebih lagi mereka berpikir bahwa sudah lolos dari ujian dan tidak lagi memikirkan pelajaran yan rumit serta membuat pusing.

      Nah dari sini aku mau membuka pikiran dan hati nurani kalian masing-masing. Bagi pembaca yang budiman, jangan sekali-kali berpikir bahwa lolos dari satu masalah dan sudah selesai tidak aka ada masalah yang timbul lagi. Namun sejatinya tidak seperti itu, kalian lolos dari satu masalah itu berarti kalian mampu melaksanakan tugas dengan baik. Karena bisa di bilang kita hidup di dunia ini hanyalah menyelesaikan tugas yang kita dapatkan dari tkdir masing-masing manusia. Seperti halnya anak yang baru lulus tadi. Bukan berarti mereka akan selesai masalahnya di dunia. Melainkan kelulusannya sama dengan ucapan selamat datang di dunia nyata. Selama ini mereka masih menggantungkan hidup pada orang tuanya. Setelah menerima ijazah mereka tidak bisa lagi menggantungkan sepenuhnya pada orang tua, karena mereka harus berpikir seperti apa merka hidup nanti. Mungkin bisa saja beberapa bulan menganggur dulu karena belum dapat chanel bekerja. Lama kelamaan aku yakin anak pasti risau karena haya bergelimpungan di rumah tidak ada aktivitas lainnya. Mau tidak mau mereka harus bekerja atau melanjutkan kuliah. Baik yang bekerja maupun yang kuliah mereka akan di hadapkan masalah yang lebih rumit lagi dari pada sewaktu mereka ada di SMA dulu. Tidak hanya guru yang crewet atau aturan sekolah yang begitu ketat. Mereka akan menghadapi masalah hidup sebenarnya. Bagaimana kalian menghadapi hubungan dengan tetangga yang baik, hubungan dengan teman yang baik, hubungan dengan siapapun itu serta kalian akan di hadapkan dengan masalah keuangan dan gaya hidup yang saat itu lagi ngetrend. Kamu harus bisa memilih jalan mana yang terbaik untuk kamu laksanakan.

      Misalkan saja kamu sedang tidak ada uang sama sekali, oke jika oratu kalian masih ada, kalau kamu ada di luar kota dan bekerja di sana mungkinkah kalian akan meminta? Apa tidak malu sudah bekerja menghasilkan uang tapi masih meminta seperti anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Hal sepele ini akan di alami oleh anak yang baru lulus, bahkan banyak aku temui yang sudah lulus bertahun-tahun masih saja belum sadar dengan kedewasaannya sendiri. Mulailah berbenah agar diri kamu selamat dari krisis moralitas bangsa ini.

      Kaum pemuda adalah kaum penentu masa depan dan perubahan, maka dari itu jangan sekali-sekali kalian merusak pemuda. Sekali kalian merusak pemuda berarti kalian merusak masa depan satu Negara sepanjang hidp orang itu. Karena satu masalah yang di timbulkan seorang pemuda akan di bawa hingga tua, hingga sadar akn moral mereka.
Merubah Mind Set Pelajar, Kelulusan Bukan Ajang Unjuk Rasa Tak Bermoral Merubah Mind Set Pelajar, Kelulusan Bukan Ajang Unjuk Rasa Tak Bermoral Reviewed by Ubed on 5/09/2017 11:39:00 PM Rating: 5