Pandangan Hidup Bangsaku - Kendi Limo


     
      Sebagai sebuah negara yang berdaulat, bangsa indonesia sebelum memproklamasikan kemerdekaannya, para Tokoh Negri  saat itu ketika ingin membentuk negara yang merdeka berdaulat, merumuskan memformulasi dasar pandang dalam bernegara, sebagai acuan kedepan dalam menjalani kehidupan bernegara. Setelah melakukan musyawarah pada tanggal 1 juni 1945, para Tokoh bangsa sepakat mentunggalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
     
      Pancasila sebagai pemersatu bangsa sangat dirasakan warga yang bertempat di wilayah negara indonesia, warga negara yang hidup membaur menyatu dengan berbagai ras,suku,etnik,budaya,adat,agama dan bahasa. Dengan ke-heterogenan komponen negara yang seperti itu, kita bisa hidup harmoni berdampingan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, mengamalkan setiap butir-butir yang mengandung arti filosofis yang luhur. Orang bersuku jawa aman dan diamankan ketika berkunjung atau berwisata kewilayah bali, orang bersuku Batak aman hartanya ketika mempunyai rumah diwilayahnya orang Betawi, orang beragama Kristen beribadah tenang dilingkungan mayoritas orang Islam, orang Islam di sambut welcome ketika berwisata di Borobudur tempat ibadah orang Budha.

      Sebagai ideologi, Pancasila seperti payung yang meneduhkan hati yang menjunjung supremasi cinta damai. Dengan adanya Pancasila ego individual, komunal, paguyuban, golongan, kelompok, partai atau apapun ter-teduhkan.

Pancasila kemurnian nilai hidup berbangsa dan bernegara, azas keTuhanannya  mengimani Tuhan Yang Maha Esa, ku kutipkan penjelasan seorang Begawan bangsa Indonesia, Cak Nun yang pituturnya relevan dengan Indonesia dengan Pancasilanya, Beliau pernah menjelaskan bahwasanya; Indonesia bukanlah Islam, bukan Kristen, bukan Hindu, bukan Budha, bukan Kong Hu chu, bukan Darmaghandul, bukan Gatholoco, tetapi Indonesia itu ya Islam, ya kristen, ya Hindu, ya Budha, ya Kong Hu Chu.

      Memang semakin kesini Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mulai Luntur, mungkin bisa juga telah hilang. Kalau dilihat kasat mata dalam pendidikan yang dahulu Pancasila dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran di bangku sekolahan, yang termuat dalam mata pelajaran Pendidikan Moral dan Pancasila atau pelajaran PMP sebutan mudahnya kemudian berganti dengan Pendidikan Pancasilla dan Kewarganegaraan disebut juga pelajaran PPKn, sekarang telah dihapus dari mata pelajaran yang mestinya diajarkan dan dipahamkan kepada generasi terdini bangsa. Tetapi masih dapat bersyukur dengan adanya ritual upacara senin dan ceremonial moment, setidaknya masih ada penyebutan Pancasila didalam prosesi ritual-ritual tersebut.

      Pancasila bila kita gunakan sebagai kaca mata pandang berwarga negara yang baik, ternyata masih banyak sekali yang kita ingkari dan juga khianati, misal ketika kita mengaku menganut salah satu agama, kita masih sering salah bersikap terhadap agama selain yang kita anut, kita menganggap bahwa agama yang kita anut lebih baik dari agama selain agama kita, ketika hidup bermasyarakat kita juga masih mencederai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan juga nilai persatuan indonesia, ketika bermusyawarah kita juga tidak jarang nyingkur atau memunggungi nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sehingga gagal mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

     
     Ketika kita yang khususnya masih bisa mendengar dengan sempurna, melihat dengan wajar, mencium dengan tajam, serta merasakan keadaan sekitar yang semakin lama semakin membentang garis koloni yang menyebutkan Indonesia adalah ini, Indonesia adalah itu, Indonesia si ini dan si itu. Kalian sebenarnya sadar apa tidak? Indonesia ya hanya satu yang ada di dadaku dan dada kalian semua. Bertingkahlah memcerminkan nilai pancasila yang toleran dan adil terhadap semua kalangan. Jangan malah membuat plang merah di dada kalian bagi garuda suci, garuda Indonesia.

      Mari kita bersama-sama menjaga nilai-nilai Pancasila dengan mengamalkan disetiap hembusan nafas hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah pondasi kita dalam membangun rumah NKRI.
Pandangan Hidup Bangsaku - Kendi Limo Pandangan Hidup Bangsaku - Kendi Limo Reviewed by Unknown on 6/01/2017 08:22:00 AM Rating: 5