Melihat Kemarahan Orang Lain Bisa Membantu Menyadarkan Diri Akan Hal Ini

Amarah merupakan sebuah hasrat diri untuk melampiaskan ras kesalnya terhadap suatu hal. Sebenarnya banyak seklai pemicu kemarahan orang, antara lain karena kesal, putus asa, kecewa, sedih, tersinggung, malu, gagal, dan banyak lagi faktor yang bisa menimbulkan amarah seseorang.
Namun perlu diketahui bahwa jika kita melihat irang lain marah entah itu kepada diri kita atau ke orang lain, ternyata bisa menyadarkan diri kepada beberapa hal yang jarang sekali kita bisa merasakannya sendiri. Banyak sekali kekurangan kita terutama terhadap hubungan ke sesama makhluk sosial yang ada di sekitar kita. Kehidupan banyak mengajarkan kepada kita semua salah satunya melalui mata kita yang dapat melihat hikmah dibalik kemarahan orang lain.

1. Merasa mengetahui bahwa kemarahan adalah hal yang memalukan
Ketika kita sedang menyaksikan orang marah didepan umum atau dikeramaian pasti kita sedikit banyak akan memikirkan “Kenapa orang itu marah seperti itu?” jika sudah seperi itu, maka kebanyakan kita akan menduga-duga apa yang sedang terjadi sebenarnya kepada orang itu. Namun jika kita merubah pola pikir kita dengan mencari hikmah dibalik semua ini, maka kita akan berpikir bahwa jika kita marah maka kita tidak sadar kalau kita sedang berbuat yang sangat memalukan didepan semua orang yang melihatnya. Coba kalian piirkan sendiri.

2. Kurannya kadar kesabaran yang kita miliki
Sabar sangat penting adanya dalam berbagai hal dan dimanapun kita berada. Bahkan ketika kita sedang bekerja juga. Dengan melihat orang yang sedang marah, kita bisa berasumsi bahwa kesabarannya kurang dan perlu diingat, bahwa kesabaran itu tiada batasnya hanya saja manusia yang serba terbatas. Kesabaran akan membuat hati merasa lebih tenang, maka jika ada orang yang masih suka marah aalagi didepan umum, maka dapat dipastikan kadar kesabarannya kurang.

3. Tidak sadar bahwa kita belum terlalu pantas dibilang baik
Dengan kita melihat maka banyak sekali yang akan kita rekam jika kita mampu memikirkan ilmu dan hikmah yang ada pada penglihatan kita. Saat melihat orang yang sedang marah maka dapat diambil hikmahnya dengan intropeksi diri bahwa ketika kita marah masih belum bisa diri kita ini dikatakan baik, hal ini kembali pada poin pertama yakni kemarahan merupakan hal yang memalukan.

4. Menjadi paham apa yang kurang dari kita
Manusia memang ada lebihnya dan ada kurangnya juga, namun kita sebagai manusia juga ditugaskan untuk melakukan hal yang tidak merusak atau memperburuk keadaan. Sewajarnya jika kita masih marah-marahan terus maka harus bisa berintropeksi diri dengan merenuni bahwa diri kita masih belum bisa dikatakan baik, hal ini kembali pada poin 3 dan 2. Kekurangan yang bisa kita ketahui ketika kita bisa meredam amarah, yakni bisa intropeksi diri. “Mengapa aku berbuat seperti itu kepadanya?” pertanyaan seperti ini terkadang juga sering dikatakan dalam lubuk hati saat usai marah. Dan bisa intropeksi diri, “Kenapa aku marah? Mungkin saja aku yang tidak memahaminya.” Dan banyak sekali intropeksi diri yang lainnya.

5. Kemarahan akan mengingatkan bahwa dunia ini tidak sempit
Keputusasan terkadang juga mengundang amarah kecil yang aka berpotensi menjadi amarah ayng tidak bisa dikendalikan. Kemarahan yang satu ini sangat unik bahkan juga bisa membahayakan dirinya sendiri. Putus asa hanya akan menambah beban pada diri sendiri. Marah yang diakibatkan putus asa akan mengingatkan kepada diri kita bahwa kita ini merasa tidak memiliki solusi lain untuk menerjang segala macam halang rintang yang ada dihadapan kita. Ingatlah bahwa dunia ini sangatlah luas sekali, bahkan kita tidak akan ada capeknya untuk mengetahui isi dunia ini jika kita ini benar-benar ingin maju dan terus berkembang.

Melihat sesuatu hal akan menangkap sebuah rekaman baru yang akan secara otomais tersimpan dalam otak. Karena itu jangan pernah sia-siakan penglihatanmu, manfaatkan dengan mencari hikmah dibalik nikmatnya melihat alam semesta ini.