TELADAN SEBENARNYA HARI "RAYA IDUL ADHA"
https://kendilimo.blogspot.com/ |
Umat Islam memiliki dua hari raya yaitu Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri. Hari Raya tersebut merupakan sebuah hari kemenangan yang patut untuk dirayakan serta diserukan adanya. Dengan 2 Hari Raya itu pula juga tersimpan banyak sekali hikmah yang dapat kita petik dan dapat di jadikan sebuah teladan untuk kita utamanya kaum muslimin sekalian.
Hari Raya Idul Adha yang disebut juga dengan "Idul Nahr" yang artinya (Hari Raya Penyembelihan), memang ketika Idul Adha tiba selalu diadakan penyembelihan hewan Qurban seperti kerbau, kambing, domba, lembu, atau onta. untuk melakukan qurban sebenarnya diharuskan untuk seluruh umat muslim, akan tetapi kembali lagi pada makna Islam yang merupakan agama tidak memaksa, maka hal tersebut diharapkan hanya bagi yang mampu saja.
Idul Adha menyimpan beragam suri tauladan yang patut kita ketahui wawasannya. Berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim yang menyembelih anaknya atas dasar perintah tuhannya, yang mana anaknya Nabi Ismail dengan rela (ikhlas) untuk disembelih ayahnya sendiri untuk memenuhi perintah tuhanya. Mulianya Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim ayahnya ketika hendak disembelih dengan belati tajam dengan kepala Nabi Ismail yang telah ditutup dengan sehelai daun pisang, tuhan mengganti tubuh Nabi Ismail dengan seekor kambing jantan dari surga. Sebaliknya tubuh Nabi Ismail yang begitu rela (ikhlas) menjalani perintah tuhan diselamatkan dan diangkat ke surga secara langsung karena keteguhan hatinya.
Peristiwa Idul Adha juga tidak terlepas dengan ibadah Haji di tanah suci, yang mana salah satu rukunnya adanya Sa'i (berkeliling di bukit Sofa dan Marwah, dengan melakukan larian kecil diantaranya. Hal ini juga tidak terlepas dari kisah masa kecilnya Nabi Ismail yang menangis ingin minum sehingga ibunya berlarian mencari sumber air diantara dua bukit tersebut sebanyak 7 kali yang pada akhirnya tuhan memberikan mukjizat kepada Nabi Ismail dari tanah yang di tendang-tendang dengan kakinya. Akhirnya keluar sumber air kecil yang lama kelamaan menjadi sangat lancar dan tiada keringnya hingga saat ini selalu dijadikan oleh-oleh para makmum ibadah haji di tanah suci Makkah.
Puncak ibadah Haji juga berada di Idul Adha yang mana semua orang akan melakukan wukuf di padang Arafah hingga waktu yang telah ditentukan pada peribadatannya. Sehingga bagi yang mampu menunaikan ibadah Haji ke tanah suci Makkah akan melakukan wukuf bagi yang belum maka menunaikan Sholat sunnah Idul Adha di tempat masing-masing pada waktu yang telah ditentukan pula sesuai dengan syariat Islam.
Begitu banyak teladan sebenarnya di hari raya Idul Adha yang patut kita sadari dan kita amalkan serta kita hayati dari kisah terdahulu yang telah usai, namun masih banyak sekali kenanagan serta peninggalan yang mestinya kita rawat baik itu berupa tempat ataupun sejarah yang memunculkan budaya seperti Idul Adha yang diambil dari kisah penyembelihan Nabi Ismail oleh ayahnya sendiri Nabi Ibrahim.
Tidak ada komentar